Pengertian intensitas
belajar
Kata
intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang berarti semangat,
giat (John M. Echols, 1993: 326). Sedangkan menutrut Nurkholif Hazim (t.t:
191), bahwa: “Intensitas adalah kebulatan tenaga yang dikerahkan untuk suatu
usaha”. Jadi intensitas secara sederhana dapat dirumuskan sebagai usaha yang
dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan.
Seseorang
yang belajar dengan semangat yang tinggi, maka akan menunjukan hasil yang baik,
sebagaimana pendapat Sadirman A.M.(1996: 85), yang menyatakan bahwa intensitas
belajar siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan belajarnya yakni
meningkatkan prestasinya.
Perkataan
intensitas sangat erat kaitannya dengan motvasi, antara keduanya tidak dapat
dipisahkan sebab untuk terjadinya itensitas belajar atau semangat belajar harus
didahului dengan adanya motivasi dai siswa itu sendiri. Sebagaimana Sardiman
AM.(1996: 84), Menyatakan: Belajar diperlukan adanya intensitas atau semangat
yang tinggi terutama didasarkan adanya motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan
senantiasa menentukan intensitas balajar siswa.
Intensitas
merupakan realitas dari motivasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan
yaitu peningkatan prestasi, sebab seseorang melakukan usaha dengan penuh
semangat karena adanya motivasi sebagai pendorong pencapaian prestasi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi intensitas dalam belajar siswa adalah:
1 Adanya keterkaitan dengan realitas
kehidupan
2Harus mempertimbangkan minat pribadi
si siswa
3 Memberikan kepercayaan pada siswa
untuk giat sendiri
4 Materi yang diberikan harus bersifat
praktis
5 Adanya peran serta dan keterlibatan
siswa, (Kurt Singers,1987: 92)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
intensitas atau semangat yang tinggi yang dilakukan siswa untuk belajar baik
dikelas atau dalam kegiatan belajar akan sangan berpengaruh terhadap presatasi
kognitif mereka pada bidang studi Pendidikan Matematika.
1.
Indikator
intensitas belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Motivasi
Menurut Gletmen dan Reber yang
dikutip Muhibbin Syah (1994: 136) bahwa pengertian dasar motivasi adalah
keadaan internal organisme (baik manusia maupun hewan) yang mendorongnya untiuk
melakukan sesuatu. Disini motivasi berarti pemasok daya untuk berbuat atau
bertingkah laku secara terarah. Hal ini sejalan dengan pendapat M.C. Donal yang
memberikan pengertian bahwa “Motivasi adalah perubahan energi di dalam diri
seseorang yang ditandai dengan timbulnya reaksi untuk mencapai tujuan”.
(Sardiman A.M 1992: 173).
1.
2.Durasi
kegiatan
yaitu berapa lamanya kemampuan penggunaan untuk melakukan kegiatan.
Dari indicator ini dapat dipahami bahwa motivasi akan terlihat dari kemampuan
seseorang menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan. Yaitu dengan lamanya
siswa menyediakan waktu untuk belajar setiap harinya.
3.Frekuensi
dapat diartikan dengan kekerapan atau kejarangan kerapnya (Porwadarminta, 1984:
283), frekuensi yang dimaksud adalah seringnya kegiatan itu dilaksanakan dalam
periode waktu tertentu. Misalnya dengan seringnya siswa melakukan belajar baik
disekolah maupun diluar sekolah.
4.Presentasi
Persentasi yang dimaksud adalah gairah, keinginan atau harapan yang keras yaitu maksud,
rencana, cita-cita atau sasaran, target dan idolanya yang hendak dicapai dengan
kegiatan yang dilakukan. Ini bsia dilihat dari keinginan yang kuat bagi siswa
untuk belajar.
5.Arah Sikap
Sikap sebagai suatu kesiapan pada diri seseorang untuk bertindak secara tertentu
terhadap hal-hal yang bersifat positif ataupun negative. Dalam bentuknya yang
negativ akan terdapat kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci,
bahkan tidak menyukai objek tertentu.
Sedangkan
dalam bentuknya yang positif kecendrungan tindakan adalah mendekati,
menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu. Contohnya, apabila siswa
menyenangi materi tertentu maka dengan sedirinya siswa akan mempekajari dengan
baik. Sedangkan apabila tidak menyukai materi tertentu maka siswa tidak akan
mempelajari kesan acuh tak acuh.
6.Minat
Minat timbul apabila individu tertari pada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya
atau merasakan bahwa sesuatu yang akan digeluti memiliki makna bagi dirinya,
Slamteo (1998: 182) mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penermiaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar